Monday, April 27, 2015
Terima kasih, untuk segala kesempatan
Yang kau titipkan kala kecewa ini masih tersungkur
Di lorong-lorong sesat, gelap tak bermuara
Nanti kan kupasang kerlip agar kau tak perlu meraba
Dari binar mata, dan cahaya yang tersisa
Di hati
Kuharap engkau tak memalingkan wajah
Ketika terbias rupaku
Yang tak punya apa-apa
Barangkali sunyi itu indah, lebih jauh dari segala kecewa. Pernah ku sandarkan harap pada lilin untuk menerang gelap, tapi diannya tidak lama, cuma seketika.
ReplyDeleteKini aku berteduh pada sebuah rumah, yang kosong, atapnya usang apatah lagi tiangnya uzur menanti roboh...
Istana pasir, untuk si anak kecil bermain, mengajak ombak mencium bibir pantai, lalu pergi..apa begitu juga dengan mimpi???
Barangkali sunyi itu indah, lebih jauh dari segala kecewa. Pernah ku sandarkan harap pada lilin untuk menerang gelap, tapi diannya tidak lama, cuma seketika.
ReplyDeleteKini aku berteduh pada sebuah rumah, yang kosong, atapnya usang apatah lagi tiangnya uzur menanti roboh...
Istana pasir, untuk si anak kecil bermain, mengajak ombak mencium bibir pantai, lalu pergi..apa begitu juga dengan mimpi???